
Halo, saya David dari GadgetIn. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman unboxing dan review jujur sebuah HP murah yang sedang cukup populer di TikTok. HP ini dijual dengan harga sekitar sejuta rupiah, dan klaim spesifikasinya cukup menggiurkan. Namanya Note11 Pro+, yang jelas sangat mirip dengan nama HP Xiaomi Redmi Note 11 Pro. Dari kemasannya sampai desain kameranya, HP ini jelas terinspirasi oleh Xiaomi. Tapi, benarkah spesifikasi dan performanya sesuai dengan klaim yang ada? Yuk, kita bahas secara mendalam agar kamu tidak terjebak membeli produk yang tidak sesuai harapan.
Daftar Isi
- Review Produk: Note11 Pro+, HP Murah Meriah yang Mirip Xiaomi
- Unboxing Note11 Pro+: Apa yang Didapat di Dalam Kotak?
- Desain dan Build Quality: Mirip Tapi Jauh dari Xiaomi Asli
- Pengalaman Penggunaan: Apa yang Terjadi Saat Dipakai?
- Siapa yang Cocok dan Tidak Cocok Membeli HP Ini?
- Rekomendasi Alternatif
- Mengapa Harus Waspada dengan Produk Semacam Ini?
- Penutup: Beli HP Murah, Tapi Jangan Sampai Repot
Review Produk: Note11 Pro+, HP Murah Meriah yang Mirip Xiaomi
Saat pertama kali melihat poster jualan Note11 Pro+, saya langsung dibuat penasaran. Layarnya diklaim sebesar 7,5 inci, RAM 12GB, memori internal 512GB, chipset MTK6595 dengan 10 core alias decacore, kamera depan 24MP, kamera belakang 58MP, dual stereo speaker, baterai 5800mAh, dan dukungan jaringan 5G Global LTE Bands. Semua spesifikasi ini terlihat sangat flagship, apalagi harganya cuma sejuta rupiah! Namun, ada satu hal yang membuat saya curiga: Android yang tertera di poster adalah Android 10, sebuah versi yang cukup lawas untuk HP zaman sekarang. Mungkinkah ini hanya trik marketing atau memang ada kebenaran di balik semua klaim tersebut?

Inspirasi dari Xiaomi: Apakah Ini Produk KW?
Kalau kamu pikir hanya Apple atau Samsung yang sering dibuat versi KW alias tiruannya, Xiaomi ternyata juga tidak luput dari hal itu. Note11 Pro+ ini jelas sekali meniru desain Redmi Note 11 Pro, terutama pada bagian kamera yang memiliki satu kamera utama besar dan beberapa kamera kecil di bawahnya. Ini bukti bahwa Xiaomi sudah menjadi brand besar dan banyak diikuti oleh produk tiruan. Saya sendiri mengakui barang KW memang merugikan, tapi terkadang ada kebanggaan tersendiri saat bisa memiliki sesuatu dengan harga miring, walau kualitasnya diragukan.
Unboxing Note11 Pro+: Apa yang Didapat di Dalam Kotak?
Saat membuka kotak Note11 Pro+, saya langsung merasakan kesan "hemat" dari kemasannya. Tidak ada cetakan warna-warni atau desain mewah. Hanya ada tulisan AA8 Note 11 Pro+ warna hitam dan siluet HP yang cukup besar, menegaskan klaim layar 7,5 inci yang sebenarnya sudah masuk kategori tablet. Di bagian kemasan juga terlihat ikon sinyal, Wi-Fi, baterai, dan jam, yang biasanya ada di layar HP.

Setelah membuka, isinya sangat sederhana dan tergolong minim. Ada HP Note11 Pro+ itu sendiri, charger yang sangat ringan dan kecil dengan output cuma 5W, ear monitor, kabel USB Type-C, tempered glass murah, dan buku petunjuk pengguna (user manual) yang berbahasa Inggris tanpa terjemahan bahasa Indonesia. Charger yang ringan ini menjadi tanda tanya besar soal keamanan dan kualitas pengisian baterai. Bahkan charger Apple yang tipis saja lebih berat dari charger ini.
Kelengkapan dan Kualitas Aksesoris
- Charger: Charger 5W yang sangat ringan dan terkesan murahan. Saya sarankan jangan gunakan charger ini untuk keamanan baterai.
- Ear Monitor: Ada, dan cukup lumayan untuk mendengarkan suara.
- Kabel USB Type-C: Termasuk kabel USB A ke USB C, ini poin positif karena sudah mengikuti tren HP masa kini.
- Tempered Glass: Bonusan yang kualitasnya sangat murah, kemungkinan sekitar 5 ribu rupiah, dan rawan retak jika salah pasang.
- User Manual: Ada, tapi semua berbahasa Inggris tanpa bahasa Indonesia, yang menandakan ini bukan produk resmi Indonesia.
Desain dan Build Quality: Mirip Tapi Jauh dari Xiaomi Asli
Secara fisik, Note11 Pro+ ini sangat ringan dan terasa kopong, karena ternyata tidak ada baterai di dalamnya saat pertama kali dibuka. Baterai yang disertakan juga tipis dan kecil, jauh dari klaim 5800mAh. Bahkan casing-nya bisa dipasangkan ke Redmi Note 11 asli dengan pas, hanya tombol-tombolnya yang tidak cocok dan terasa murahan.

Bagian kamera belakang juga menarik perhatian; kamera utama diklaim 58MP dan memang ada lensa yang menempel, tapi kamera tambahan lainnya saya ragukan apakah benar-benar berfungsi atau hanya tempelan saja. Tombol power dan volume juga sangat tidak nyaman ditekan, tombol power sampai terasa seperti jungkat-jungkit yang mudah nyangkut.
Body HP ini tebal dan terkesan murahan, bahkan ada bagian yang tidak rapi dan sedikit terangkat di sekitar layar. Ini jelas berbeda jauh dengan build quality HP Xiaomi asli yang solid dan presisi.
Fitur dan Spesifikasi Teknis
- Layar: Klaim 7,5 inci dengan resolusi 1440x3040 pixel (2K), tapi kenyataannya resolusi layar jauh di bawah 720p. Titik-titik layarnya sangat terlihat, menandakan layar berkualitas rendah.
- Prosesor: MTK6595 decacore yang diklaim lebih besar dari Snapdragon 8+ Gen 1, tapi performanya sangat jauh dari harapan.
- RAM dan Memori: Klaim RAM 12GB dan ROM 512GB yang sebenarnya tidak terbukti dengan performa lambat dan sistem operasi yang aneh.
- Sistem Operasi: Android 10 yang sangat lawas dengan tampilan antarmuka aneh dan tidak familiar, bahkan tidak seperti Android 11.
- Kamera: Kamera depan 24MP dan kamera utama belakang 58MP, tapi hasil foto sangat buruk dan fitur face beauty tidak bisa dimatikan.
- Baterai: Klaim 5800mAh tapi baterai yang diberikan tipis dan kecil, sehingga saya tidak yakin aman dan tahan lama.
- Speaker: Dual stereo speaker yang suaranya sangat buruk dan lag saat memutar video dengan resolusi tinggi.
- Jaringan: Mendukung 5G Global LTE Bands, tapi sinyal 5G di tempat saya tidak muncul walau logo 5G ada di layar.
Pengalaman Penggunaan: Apa yang Terjadi Saat Dipakai?
Saya mencoba memasang baterai dan menyalakan HP ini, dan ternyata harus di-charge dulu. Setelah menyala, saya langsung masuk ke mode factory yang aneh, dan navigasi menggunakan tombol volume yang tidak biasa. Tampilan Androidnya sangat berbeda dari yang pernah saya lihat, dan terasa seperti sistem operasi yang dimodifikasi asal-asalan.

Saat mencoba memeriksa memori dan performa, HP ini menunjukkan klaim deca core, RAM 12GB, ROM 512GB, dan Android 11 yang sebenarnya bukan Android 11 asli. Resolusi layar juga jauh dari klaim 2K, dan saat membuka YouTube, loading sangat lambat dan Google Play Service terus menginstall ulang.
Streaming video di resolusi 480p masih lancar, tapi 1080p langsung lag parah. Speaker yang digunakan juga sangat buruk, jauh lebih parah dari speaker HP Infinix lawas yang saya pernah review. RAM besar pun tidak membantu karena sistem operasi dan hardware yang tidak optimal.
Jaringan dan Konektivitas
Saya memasang SIM card By.u dan berharap bisa menangkap jaringan 5G, tapi tidak ada koneksi 5G yang muncul. Logo 5G memang ada, tapi kenyataannya sinyal hanya 4G atau bahkan 3G. Jadi klaim 5G menjadi tidak relevan di sini.
Kamera dan Foto
Kamera depan dan belakang bisa digunakan, tapi hasilnya sangat biasa saja, bahkan terkesan seperti kamera HP entry level tahun 2015-2016. Ada fitur face beauty yang tidak bisa dimatikan, membuat hasil selfie jadi aneh dan tidak natural.
Siapa yang Cocok dan Tidak Cocok Membeli HP Ini?
Berdasarkan pengalaman saya, HP Note11 Pro+ ini sebenarnya tidak layak dibeli jika kamu menginginkan HP dengan performa dan kualitas yang baik. Berikut saya rangkum siapa yang mungkin cocok dan tidak cocok membeli HP ini:
Cocok untuk:
- Orang yang ingin coba-coba HP murah sebagai bahan konten atau hiburan.
- Pembeli yang sangat terbatas budget dan tidak peduli performa.
- Penggemar produk KW yang ingin merasakan sensasi memiliki HP dengan nama besar tapi harga murah.
Tidak cocok untuk:
- Pengguna yang butuh HP untuk aktivitas sehari-hari yang lancar dan nyaman.
- Orang yang mengutamakan kualitas kamera, layar, dan baterai yang awet.
- Pengguna yang ingin HP dengan dukungan resmi dan aman digunakan.
Rekomendasi Alternatif
Kalau kamu memang mencari HP murah dengan kualitas yang lebih terjamin, saya sarankan untuk mempertimbangkan merek lain yang sudah terbukti, misalnya Infinix, Realme, atau bahkan Xiaomi Redmi seri entry-level yang harganya masih terjangkau tapi punya dukungan resmi dan kualitas lebih baik.
Kalau tetap ingin HP murah tapi tidak ingin kerepotan, saya juga merekomendasikan membeli produk KW dari brand HDC yang menurut saya masih punya kualitas sedikit lebih baik dibanding Note11 Pro+ ini.
Mengapa Harus Waspada dengan Produk Semacam Ini?
Produk seperti Note11 Pro+ ini memang menggoda dengan klaim spesifikasi tinggi tapi harga murah. Namun, kamu harus hati-hati karena ada beberapa risiko yang bisa kamu alami:
- Keamanan baterai: Charger dan baterai murahan bisa menyebabkan overheat hingga bahaya ledakan.
- Performa buruk: Sistem operasi yang tidak stabil, lambat, dan sering error.
- Koneksi tidak stabil: Klaim 5G yang tidak sesuai kenyataan bisa membuat kamu kecewa.
- Garansi dan layanan purna jual: Produk KW biasanya tidak punya garansi resmi, sulit klaim jika ada kerusakan.
Penutup: Beli HP Murah, Tapi Jangan Sampai Repot
Saya harap review jujur ini bisa menjadi bahan pertimbangan kamu sebelum membeli HP murah yang sedang viral di TikTok seperti Note11 Pro+. Harga murah memang menggoda, tapi jangan sampai kamu harus menghadapi kerumitan dan penyesalan karena kualitas yang jauh dari harapan.
Ingat, membeli HP bukan hanya soal harga, tapi juga soal pengalaman pemakaian, keamanan, dan dukungan layanan. Jadi, kalau kamu ingin HP murah tapi berkualitas, pilihlah dengan bijak dan jangan mudah tergiur klaim yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Terima kasih sudah membaca review ini, semoga membantu kamu dalam menentukan pilihan. Jangan lupa untuk selalu teliti sebelum membeli produk, terutama yang harganya sangat murah dengan klaim spesifikasi tinggi.
Kalau suka dengan review ini, jangan lupa like dan share ya. Sampai ketemu di review berikutnya!

Review Jujur HP Murah yang Populer di TikTok: Note11 Pro+ Seharga Sejuta Rupiah. There are any Review Jujur HP Murah yang Populer di TikTok: Note11 Pro+ Seharga Sejuta Rupiah in here.