
Dalam video yang dibuat oleh GadgetIn bersama David, hadir sebuah ulasan panjang tentang Samsung Galaxy Z Fold 7—dan artikel ini menyajikan versi tulisan yang ramah, terperinci, dan tetap tajam. Artikel ini adalah review, reviewjujur, produkreview yang mencoba menerjemahkan pengalaman pemakaian sehari-hari, plus-minus teknis, dan rekomendasi siapa yang cocok (atau tidak cocok) memakai Fold 7. David dari GadgetIn sudah pakai perangkat ini sekitar tiga minggu, dan dari sana muncul banyak insight yang berguna bagi calon pembeli.

Daftar isi
- Ringkasan singkat (apa yang harus diketahui)
- Daftar isi (garis besar pembahasan)
- Spesifikasi penting
- Desain dan kualitas build: tipis, premium, dan terasa “berkelas”
- Layar: evolusi cover screen dan pengalaman penggunaan
- Performa: mesin kencang tanpa kompromi
- Kamera: sensor besar, hasil warna yang cerah, tapi kurang di zoom specialist
- Baterai dan pengisian: area kompromi
- Software: salah satu alasan mengapa Fold 7 terasa matang
- Aksesori dan paket pembelian: realita mahal tanpa bonus
- Harga dan nilai: apakah sepadan?
- Perbandingan singkat: Samsung Galaxy Z Fold 7 vs Vivo X Fold3 Pro vs OPPO
- Kelebihan utama Samsung Galaxy Z Fold 7
- Kekurangan utama yang perlu diperhatikan
- Pengalaman pengguna sehari-hari: cerita penggunaan nyata
- Siapa yang sebaiknya membeli Samsung Galaxy Z Fold 7?
- Rekomendasi akhir
Ringkasan singkat (apa yang harus diketahui)
Samsung Galaxy Z Fold 7 adalah foldable high-end dengan harga yang mendekati angka 35 juta rupiah di pasar Indonesia. Ini adalah perangkat yang berfokus pada desain tipis, ringan, dan kemampuan multitasking layar besar. Dari segi performa ia membawa Snapdragon 8 Gen terbaru dalam konfigurasi penuh (Snapdragon 8 Elite, 8-core), layar cover yang lebih besar, dan sensor kamera utama besar 200MP yang mirip dengan racikan di seri S terbaru.
Namun, seperti halnya barang mahal lainnya, ekspektasi harus tinggi—dan memang ada beberapa hal yang membuat pengguna rewel: aksesori minimal dalam paket penjualan, baterai relatif kecil untuk ukuran foldable, pengisian lambat, beberapa fungsi S Pen yang tidak lagi didukung di layar cover, dan kamera periskop yang masih kalah dibanding beberapa kompetitor seperti Vivo.
Ini adalah review, reviewjujur, produkreview yang berusaha seimbang: menyorot kelebihan nyata sekaligus tidak menutup mata terhadap kekurangan yang signifikan.
Daftar isi (garis besar pembahasan)
- Spesifikasi penting
- Desain dan kualitas build
- Layar: cover dan layar utama
- Performa: chipset, RAM, pengalaman sehari-hari
- Kamera: sensor utama, ultrawide, telephoto
- Baterai dan pengisian daya
- Software dan fitur unggulan
- Aksesori, paket pembelian, dan harga
- Perbandingan singkat dengan Vivo X Fold3 Pro dan OPPO Find N5
- Kelebihan dan kekurangan
- Untuk siapa HP ini cocok
- Rekomendasi akhir
Spesifikasi penting
- Chipset: Snapdragon 8 Elite (full 8-core)
- RAM dan penyimpanan: varian 16GB/1TB, 12GB/512GB, 12GB/256GB
- Layar cover: sekitar 6.5 inci (proporsi seperti HP batangan), desain lebih lebar dibanding Fold sebelumnya
- Layar utama: sekitar 8 inci (lamanya model foldable besar)
- Kamera utama: sensor 200MP
- Kamera telephoto: 10MP (periskop telephoto tidak sekuat beberapa kompetitor)
- Baterai: 4.400 mAh
- Pengisian: 25W (pengisian penuh ~1 jam 20 menit menurut pengujian sehari-hari)
- Bobot: sekitar 215 gram
- Tahan air: ya (rating IP tertentu)
- S Pen: tidak mendukung S Pen canggih untuk layar cover (hanya stylus standar)
Perlu dicatat: angka-angka di atas diambil dari pengalaman pemakaian dan pernyataan David, serta data umum untuk model ini. Artikel ini adalah review, reviewjujur, produkreview yang menjelaskan implikasi praktis dari spesifikasi tadi.
Desain dan kualitas build: tipis, premium, dan terasa “berkelas”
Desain adalah alasan utama kenapa David memutuskan memindahkan daily driver-nya ke Fold 7. Dengan bodi yang tipis, sudut sedikit melengkung pada sisi agar nyaman digenggam, dan finishing premium, perangkat ini terasa seperti ponsel flagship yang matang dari segi material dan susunan.
Bobot 215 gram untuk sebuah foldable adalah pencapaian penting: nyaris setara dengan iPhone Pro Max atau Samsung S Ultra. Ini membuatnya nyaman dipakai sehari-hari—terutama karena 90% penggunaan yang dialami adalah pada layar cover 6.5 inci yang terasa seperti HP batangan biasa. Ketika butuh layar besar, tinggal buka dan nikmati layar 8 inci.

Ada beberapa detail kecil yang harus diperhatikan:
- Kamera belakang masih menonjol sehingga ketika perangkat diletakkan tanpa casing akan terasa goyang—masalah klasik bagi banyak ponsel tipis dengan modul kamera besar.
- Jika pengguna tidak memakai casing, stabilitas saat ditumpuk atau disenderkan di meja kurang nyaman; casing membantu tapi tidak sepenuhnya menghilangkan goyangan.
- Fitur kebersihan visual: desain layar cover memakai kamera depan “tompel” (hole-punch) yang terlihat jelas; beberapa pengguna mungkin lebih memilih desain kamera depan transparan seperti di Fold 6 untuk tampilan yang lebih bersih.
Build quality: tahan air dan solid
Samsung tetap mempertahankan kualitas build yang baik: ada ketahanan air, bahan premium, dan kemampuan lipat yang kuat—bahkan ada streamer yang mengklaim melipat layar hingga puluhan ribu kali tanpa masalah signifikan. Satu catatan: dalam salah satu video viral, speaker menjadi bagian yang rusak lebih dulu setelah puluhan ribu lipatan, bukan layar.
Layar: evolusi cover screen dan pengalaman penggunaan
Salah satu yang paling menonjol di Fold 7 adalah evolusi layar cover. Cover 6.5 inci yang lebih lebar membuat ponsel ini terasa lebih seperti perangkat sehari-hari—mudah digenggam, nyaman untuk membaca, membalas pesan, atau menonton video singkat tanpa membuka layar penuh.
Inner display 8 inci tetap menjadi ruang kerja utama: membaca manga, membuka dua aplikasi sekaligus, menonton YouTube fullscreen sambil membaca komentar, atau melihat tabel dan grafik. Bagi pengguna yang banyak bekerja dengan dokumen lebar, layar ini memberikan kebebasan tata letak yang sebelumnya tidak didapat dari ponsel konvensional.
Namun, ada beberapa kelemahan layar yang perlu dicatat:
- Layar cover tidak memiliki coating anti-reflektif setara dengan S25 Ultra, sehingga mudah memantulkan cahaya di kondisi terang. Solusinya: menggunakan screen protector dengan lapisan anti-refleksi, tapi itu artinya harus membeli aksesori lagi.
- S Pen canggih Samsung tidak lagi didukung pada layar cover Fold 7—funkci ini ada di Fold 6 sebelumnya. Jika pengguna mengandalkan S Pen untuk tanda tangan atau anotasi cepat pada layar cover, mereka akan kecewa.
- Kamera depan model tompel di cover screen mengganggu estetika bagi sebagian pengguna.
Performa: mesin kencang tanpa kompromi
Ini adalah bagian yang membuat David memberi apresiasi tinggi. Samsung menempatkan Snapdragon 8 Elite penuh (8-core) ke dalam sasis yang tipis. Tidak ada pengorbanan jumlah core seperti yang dilakukan beberapa pesaing; OPPO Find N5 misalnya memakai versi 7-core untuk beberapa alasan efisiensi, dan Vivo X Fold5 masih menggunakan Snapdragon 8 Gen 3.
Konfigurasi hardware memungkinkan pengalaman multitasking dan gaming yang mulus. David menyampaikan bahwa ia sering menggunakan mode hemat daya (mode ECHO) untuk pemakaian normal—baca, sosmed, chatting—karena pada pola penggunaan tersebut mesin yang powerful tidak harus selalu dipaksa. Di mode hemat daya, performa tetap terasa cukup kencang untuk tugas sehari-hari, namun saat gaming ringan maupun berat, sistem akan otomatis kembali ke mode performa penuh agar pengalaman bermain tidak terganggu.
- Performa gaming: kuat, terutama bila menggunakan layar luar maupun dalam—tentunya dengan sedikit penyesuaian grafis jika ingin menjaga suhu.
- Sistem pendingin: baik, namun seperti ponsel flagship lain, penggunaan intensif tetap membuat suhu naik.
- Benchmark teknis: tersedia banyak review terperinci di jagat review independen untuk angka benchmark lengkap.
Perangkat tersedia dalam varian RAM/ROM yang generous—1TB + 16GB RAM untuk yang ingin ruang penyimpanan super luas, serta varian 512GB/256GB dengan 12GB RAM untuk pengguna umum.
Kamera: sensor besar, hasil warna yang cerah, tapi kurang di zoom specialist
Samsung menaruh sensor 200MP di kamera utama Fold 7—senjata yang mirip dengan Galaxy S25 Ultra. Hasilnya: detail tinggi, warna cerah khas Samsung, dan kinerja baik di berbagai kondisi cahaya. Kamera ultrawide juga solid, dan kemampuan video juga menjadi salah satu poin kuat perangkat ini.
Namun, untuk soal zoom dan telephoto, David menyebutkan ada perbedaan pengalaman bila dibandingkan dengan Vivo X Fold3 Pro. Vivo memiliki telephoto periskop 64MP yang memberikan hasil zoom yang superior pada rentang jauh; Fold 7 masih mengandalkan telephoto 10MP yang bagus, tapi tidak segahar periskop Vivo.
Ringkasan:
- Kamera utama: sangat baik, 200MP memberikan detail dan fleksibilitas editing.
- Ultrawide: performa baik, warna konsisten.
- Telephoto: mampu, tetapi kalah jika dibanding periskop 64MP di Vivo.
- Video: kuat, dan didukung software editing/AI yang berguna (contoh: Audio Eraser untuk menghilangkan kebisingan).

Fitur video dan audio editing berbasis software
David memberi contoh nyata: saat merekam video menggunakan cover screen 4K60fps sambil ada kipas genggam yang berisik, fitur Audio Eraser di galeri Samsung mampu meredam kebisingan kipas dan mempertahankan suara pembicara. Ini contoh kecil namun powerful bagaimana integrasi hardware + software Samsung memberi nilai tambah nyata bagi pembuat konten casual hingga profesional.
Baterai dan pengisian: area kompromi
Ini bagian yang paling sering dikeluhkan oleh pengguna foldable Samsung: kapasitas baterai. Fold 7 masih memakai baterai 4.400 mAh—lebih kecil dibanding banyak foldable China yang kini mendekati atau melewati 5.500 mAh. Dalam pemakaian David, using mode ECHO mampu membuat perangkat bertahan seharian tanpa khawatir, dan terdapat klaim screen-on-time mencapai angka panjang (David menyebut 67 jam di mode eco yang mungkin merujuk pada kalkulasi tertentu), tetapi dalam praktik nyata, pengguna berat akan merasakan batasan daya.
- Kap. baterai: 4.400 mAh (relatif kecil untuk foldable modern).
- Pengisian: 25W saja — isi penuh butuh sekitar 1 jam 20 menit.
- Keuntungan: optimisasi software Samsung membuat konsumsi relatif efisien untuk penggunaan sehari-hari.
- Kekurangan: bagi pengguna intensif dan power users, frekuensi pengisian lebih sering dibanding foldable China yang baterainya besar.
Secara praktis, Samsung memilih optimisasi dan efisiensi agar perangkat tetap tipis dan ringan; kompromi kapasitas baterai adalah konsekuensi desain tersebut. Pengguna yang butuh daya besar tetap harus menimbang opsi lain atau membawa powerbank.
Software: salah satu alasan mengapa Fold 7 terasa matang
Software menjadi salah satu pilar utama yang membuat Fold 7 terasa istimewa. One UI Samsung dikenal rapi, ramah pengguna, dan kaya fitur. Samsung menjanjikan update Android hingga 7 tahun—nilai tambah serius untuk investasi ponsel mahal. Di lapangan, fitur-fitur AI, tool editing di galeri, dan berbagai shortcut multitasking membuat pengalaman foldable lebih bermakna.
"Banyak banget software yang bisa dipakai... silahkan digali banyak harta karun di OSnya Samsung," demikian David menggambarkan kedalaman fitur yang tersedia.
Contoh fitur berguna:
- Audio Eraser di galeri untuk membersihkan noise latar saat memutar rekaman
- Mode performa / mode ECHO (hemat daya) yang fleksibel
- Fitur multitasking, multi-window, dan shortcut di layar besar
- Pembaruan keamanan dan major OS jangka panjang
Ketika dibandingkan dengan beberapa UI pesaing—contohnya FunTouch OS di Vivo—Samsung menang dari sisi polish dan kontinuitas fitur. David menyebutkan bahwa FunTouch OS masih butuh banyak perbaikan, seperti fitur kamera yang belum bisa auto detect QR code dan pengalaman software yang belum setara. Itu memberi keunggulan pada Samsung di ranah software, tidak hanya di hardware.
Aksesori dan paket pembelian: realita mahal tanpa bonus
Salah satu hal yang membuat pembeli foldable premium merasa sedikit kecewa adalah kebiasaan Samsung memberikan paket penjualan minimal: kotak berisi perangkat, dokumen, dan kabel charging terbatas—tanpa casing original, tanpa charger besar, tanpa banyak aksesoris lain. Untuk sebuah ponsel di kisaran 30-35 juta, ekspektasi pembeli meningkat, dan kekurangan aksesoris ini terasa seperti upsell langsung.
David mencontohkan: casing original Samsung untuk Fold 7 dijual sekitar 799 ribu (sekitar 800 ribu) di marketplace Indonesia. Pengguna yang ingin melindungi dan memaksimalkan tampilan perangkat harus menambah biaya. Di sisi positif, ekosistem aksesoris untuk Samsung sangat luas: banyak pilihan dari yang murah sampai mahal, official dan pihak ketiga, sehingga mencari pengganti atau tambahan tidak sulit.
- Kondisi pasar: banyak pilihan, tapi mayoritas berbayar dan berarti tambahan biaya.
- Pengalaman pengguna sebelumnya: beberapa merek (contoh: Vivo) memberikan layanan purna jual dan aksesori lebih royal, termasuk penggantian antigores dan casing di service center secara gratis—membuat beberapa pengguna merasa "disayang".
Harga dan nilai: apakah sepadan?
Fold 7 diposisikan di kelas premium (sekitar 35 juta di pasar Indonesia). Pertanyaan utama: apakah nilai yang didapat seimbang dengan harga? Jawabannya: tergantung prioritas pembeli.
Bagi mereka yang mengutamakan desain tipis, layar cover besar, performa top-end, kualitas video yang solid, dan jaminan software jangka panjang—ya, Fold 7 memberikan nilai kuat. Bagi pengguna yang mengutamakan baterai besar, telephoto zoom ekstrem, atau bundle aksesori lengkap tanpa biaya tambahan, mungkin ada opsi lain yang lebih cocok.
Perbandingan singkat: Samsung Galaxy Z Fold 7 vs Vivo X Fold3 Pro vs OPPO
David sering membandingkan pengalaman pergantian dari Vivo X Fold3 Pro ke Fold 7. Beberapa poin penting:
- Zoom: Vivo X Fold3 Pro unggul dengan periskop 64MP; Fold 7 kalah di segmen zoom jauh.
- Desain & cakep: Fold 7 terasa lebih tipis dan ringan, serta cover screen lebih besar—membuat pengalaman sehari-hari lebih nyaman.
- Software: Samsung unggul dengan One UI matang dan fitur AI lengkap; Vivo perlu kerja pada software (mis. auto-detect QR code belum sempurna).
- Chipset: Fold 7 memakai Snapdragon 8 Elite; beberapa pesaing masih menggunakan Gen 3 atau versi yang dipangkas pada jumlah core.
- Baterai: Vivo (dan beberapa foldable China) sering menawarkan kapasitas lebih besar; Samsung memilih tipis dan efisiensi sebagai kompromi.
OPPO Find N5 disebut oleh David sebagai contoh ponsel yang memakai variasi chipset yang memang dipotong satu core untuk efisiensi; ini menunjukkan strategi berbeda antar produsen: kompromi antara performa puncak dan efisiensi/suhu. Samsung cenderung menempatkan spek penuh di Fold 7, menghadirkan performa maximal pada perangkat tipis.
Kelebihan utama Samsung Galaxy Z Fold 7
- Desain tipis, ringan, dan premium—sangat nyaman sebagai daily driver.
- Cover screen yang lebih lebar memberikan pengalaman layaknya HP batangan.
- Performa kencang berkat Snapdragon 8 Elite (full 8-core).
- Kamera utama besar 200MP dengan output warna cerah khas Samsung.
- Software One UI matang dengan banyak fitur AI berguna (Audio Eraser, multitasking, pembaruan panjang).
- Ekosistem aksesoris luas meski berbayar.
- Jaminan update software panjang (hingga 7 tahun), memberi nilai investasi.
Kekurangan utama yang perlu diperhatikan
- Baterai “hanya” 4.400 mAh — relatif kecil untuk foldable kelas ini.
- Pengisian 25W tergolong lambat untuk kebutuhan top-up cepat.
- Kamera telephoto masih kalah dibanding periskop 64MP di beberapa pesaing.
- Paket penjualan relatif minimal—aksesori penting harus dibeli terpisah.
- Cover screen tidak mendukung S Pen canggih lagi, dan tidak punya coating anti-reflektif bawaan.
- Kamera depan hole-punch di cover mengurangi kesan layar yang “bersih”.
Pengalaman pengguna sehari-hari: cerita penggunaan nyata
Dalam pemakaian David selama tiga minggu, hampir 90% aktivitas dilakukan di layar cover: membalas pesan, sosmed, membaca manga (contoh: dia sempat membaca seri "The Witch" hingga update terbaru), mengecek diskon makanan, dan menggunakan dua aplikasi sosmed secara bersamaan. Saat perlu kerja lebih serius, layar 8 inci dibuka: membaca kontrak PDF, melihat tabel pasar, atau menonton video sambil baca komentar.
David juga menyukai kemampuan merekam video 4K 60 fps di cover screen dan memanfaatkan fitur galeri untuk membersihkan suara bising. Hal-hal kecil seperti ini yang meningkatkan pengalaman dan membuat beberapa kekurangan teknis (baterai, case berbayar) terasa bisa dimaafkan oleh sebagian pengguna.
Siapa yang sebaiknya membeli Samsung Galaxy Z Fold 7?
Perangkat ini ideal untuk:
- Profesional yang ingin perangkat tipis namun produktif dengan layar besar untuk membaca dan multitasking.
- Pengguna yang mengutamakan kualitas video dan software editing mudah pakai.
- Pengguna yang peduli dengan garansi update dan ingin perangkat yang akan bertahan panjang dari sisi software.
- Orang yang nyaman membeli aksesoris tambahan agar perangkat terlindungi dan tampak maksimal.
Tidak direkomendasikan untuk:
- Pengguna yang menginginkan baterai terbesar dan pengisian super cepat.
- Pengguna yang sangat bergantung pada zoom telephoto ekstrim (lebih cocok Vivo X Fold3 Pro).
- Pengguna yang mengharapkan paket penjualan lengkap tanpa biaya tambahan.
Rekomendasi akhir
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy Z Fold 7 adalah foldable yang matang, elegan, dan kuat di area yang penting: desain, layar cover besar, performa puncak, dan software fitur lengkap. Bagi mereka yang mencari ponsel “serius” yang bisa menggantikan laptop ringan untuk kasus penggunaan tertentu, Fold 7 menawarkan paket yang sulit ditolak.
Tetapi, seperti David garis bawahi: ini bukan perangkat tanpa cela. Baterai yang relatif kecil, pengisian lambat, modul kamera tinggi yang menyebabkan goyang tanpa casing, dan aksesori mahal adalah realitas yang harus ditanggung jika memilih perangkat ini. Jika prioritas utama adalah baterai besar atau kemampuan zoom ekstrem, ada alternatif lain yang lebih cocok.
Jika menimbang untuk membeli, pertimbangkan hal-hal ini:
- Apakah Anda membutuhkan layar besar untuk produktivitas sehari-hari? Jika iya, Fold 7 cocok.
- Apakah Anda siap membayar ekstra untuk casing dan screen protector yang berkualitas? Jika tidak, akan ada rasa kurang nyaman karena paket default minimal.
- Apakah Anda pengguna intensif yang mengharapkan daya tahan baterai seharian penuh tanpa charge? Jika ya, pertimbangkan alternatif dengan baterai lebih besar atau siapkan powerbank.
Artikel ini adalah review, reviewjujur, produkreview yang mencoba menimbang antara kelebihan dan kekurangan secara objektif berdasarkan pengalaman pemakaian nyata. Pilihan akhir tetap kembali ke preferensi dan prioritas masing-masing pengguna.
Apabila pembaca ingin lebih detail pada angka benchmark, review temperatur, atau sampel foto/video lebih lengkap, banyak sumber review teknis independen yang melakukan pengukuran laboratorium dan perbandingan. Namun dari sisi penggunaan harian, Samsung Galaxy Z Fold 7 memberikan pengalaman yang membuat banyak orang—termasuk David—memutuskan menjadikannya daily driver meskipun ada beberapa keluhan yang tetap mengganjal.
Semoga review, reviewjujur, produkreview ini membantu dalam membuat keputusan. Jika prioritas pembaca sejalan dengan keunggulan yang disebutkan, Fold 7 layak dipertimbangkan sebagai investasi teknologi jangka panjang.

Terakhir, keputusan membeli smartphone mahal bukan hanya soal hardware semata, tetapi juga soal pengalaman layanan purna jual, ekosistem aksesoris, dan seberapa nyaman perangkat membuat aktivitas sehari-hari. Samsung menawarkan perangkat yang kuat di semua aspek teknis dan software, sementara beberapa kompetitor menawarkan kelebihan di area berbeda seperti baterai atau telephoto zoom. Pilih berdasarkan prioritas, bukan sekadar hype.
Ulasan ini adalah review, reviewjujur, produkreview yang ditulis untuk membantu pembaca memahami implikasi praktis dari spesifikasi, pengalaman pemakaian, dan trade-off yang muncul saat memilih Samsung Galaxy Z Fold 7.
JANGAN LUPA CEK YANG INI YA? |
Mumpung Masih Promo Terbatas! |
Check Out |
Review, reviewjujur, produkreview: Mengapa Samsung Galaxy Z Fold 7 Jadi Daily Driver Baru (Tapi Bukan Tanpa Catatan). There are any Review, reviewjujur, produkreview: Mengapa Samsung Galaxy Z Fold 7 Jadi Daily Driver Baru (Tapi Bukan Tanpa Catatan) in here.